Dominasi Bitcoin melebihi 60% di tengah skandal LIBRA

Dominasi pasar Bitcoin telah melonjak hingga lebih dari 60%, level yang belum pernah terlihat sejak April 2021, karena investor mencari stabilitas setelah runtuhnya memecoin LIBRA .
Pergeseran ini menyoroti ketahanan Bitcoin di tengah volatilitas mata uang kripto alternatif, demikian laporan The Block.
Keruntuhan memecoin LIBRA
Memecoin LIBRA, yang seharusnya diluncurkan dengan persetujuan presiden Argentina, yang kemudian menolaknya, mengalami kenaikan yang sangat besar dan kejatuhan yang sama dramatisnya. Nilainya anjlok hingga 80% dalam waktu satu jam, menghapus sekitar $3,7 miliar dari kapitalisasi pasarnya.
Penurunan yang cepat ini disebabkan oleh perdagangan orang dalam dan aksi jual yang signifikan oleh pemegang token utama, yang menyebabkan kerugian investor yang meluas.
Kepercayaan investor dan dinamika pasar
Gejolak yang melingkupi LIBRA telah mengikis kepercayaan investor terhadap altcoin spekulatif, sehingga mendorong pelarian ke aset berkualitas seperti Bitcoin. Akibatnya, pangsa Bitcoin dari total pasar mata uang kripto telah meningkat hampir 10% selama sebulan terakhir. Tren ini menggarisbawahi penataan ulang pasar yang lebih luas, dengan investor memprioritaskan mata uang kripto yang sudah mapan daripada token yang lebih baru dan belum terbukti.
Karena lanskap mata uang kripto terus berkembang, para pelaku pasar terus memantau perkembangan regulasi dan tren pasar. Peristiwa yang terjadi baru-baru ini seputar LIBRA menjadi peringatan, yang menekankan pentingnya uji tuntas dan risiko yang melekat pada investasi spekulatif berimbal hasil tinggi.
Kami juga menginformasikan kepada Anda bahwa perlambatan token meme memicu eksodus stablecoin dari Solana.