03.11.2024
Mirjan Hipolito
Ahli Mata uang kripto dan saham
03.11.2024

Game tap-to-earn Telegram mendapatkan jutaan pemain, meningkatkan popularitas blockchain TON

Game tap-to-earn Telegram mendapatkan jutaan pemain, meningkatkan popularitas blockchain TON Game tap-to-earn Telegram mendapatkan jutaan pemain, meningkatkan popularitas blockchain TON

Lonjakan game "tap-to-earn" di Telegram bukan hanya sebuah genre baru dalam permainan kripto, tetapi juga merupakan pendekatan strategis untuk meluncurkan proyek berbasis blockchain, menurut Jack Booth, salah satu pendiri TON Society. Booth menggambarkan tap-to-earn sebagai "mekanisme viral" yang memungkinkan game Telegram untuk membangun basis pengguna yang masif dengan cepat dengan memberi insentif keterlibatan dan mendistribusikan token melalui gameplay.

Game tap-to-earn, yang memanfaatkan blockchain The Open Network (TON), menarik pemain ke dalam aplikasi mini Telegram dengan tindakan sederhana dan berulang. Para pemain menghabiskan waktu berbulan-bulan dalam "fase penambangan", di mana interaksi dalam game berkontribusi pada airdrop di masa depan. Model ini, yang dipamerkan oleh game-game populer seperti Hamster Kombat dan Notcoin, telah menarik jutaan pengguna dan perhatian yang signifikan untuk TON. Hamster Kombat sendiri mengumpulkan lebih dari 300 juta pemain sebelum peluncurannya, sementara Notcoin mencapai kapitalisasi pasar mendekati $3 miliar, menjadikannya peluncuran token game kripto yang paling sukses tahun ini.

Tantangan dan Pergeseran Strategi dalam Permainan Tap-to-Earn

Booth menekankan bahwa tap-to-earn harus dilihat sebagai strategi peluncuran daripada model permainan jangka panjang. "Apa yang akan kita lihat selanjutnya adalah proyek-proyek yang menggunakan mekanisme viral, tap-to-earn, sebagai strategi peluncuran," katanya. Pendekatan ini dimaksudkan untuk mendistribusikan token dengan cepat dan menarik komunitas besar, menyiapkan panggung untuk fase proyek berikutnya.

Namun, model ini bukannya tanpa tantangan. Banyak game tap-to-earn yang mengalami penurunan harga token setelah airdrop, karena pemain kehilangan minat atau ekspektasi yang tidak terpenuhi. Beberapa proyek telah diluncurkan kembali dengan insentif token yang lebih kecil atau diputar untuk menjadi platform untuk game dan aplikasi lain. Pergeseran ini menyoroti pertumbuhan ekosistem game kripto Telegram yang berkembang pesat, karena para pengembang berupaya mempertahankan minat pemain setelah airdrop awal.

Namun, tidak semua proyek tap-to-earn berjalan dengan baik. Misalnya, token proyek Hamster Kombat turun setelah pengembang gagal memenuhi janji mereka untuk meluncurkan musim kedua pada bulan Oktober.

Materi ini mungkin mengandung opini pihak ketiga, bukan merupakan nasihat keuangan, dan dapat mencakup konten bersponsor.