Alibaba memangkas pengeluaran untuk Metaverse di tengah meningkatnya minat terhadap AI
Metavers kehilangan popularitas
Alibaba Group telah memberhentikan puluhan karyawan di Shanghai dan Hangzhou yang bekerja di divisi yang mengkhususkan diri pada teknologi metaverse.
Menurut sumber dari South China Morning Post, puluhan karyawan dari divisi metaverse diberhentikan sebagai bagian dari upaya restrukturisasi dan efisiensi organisasi perusahaan.
Meskipun terjadi PHK, divisi metaverse Alibaba akan terus beroperasi, berfokus pada aplikasi dan alat metaverse, dan menyediakan layanan kepada klien berdasarkan teknologi ini.
Divisi Yuanjing dibuat oleh Alibaba pada tahun 2021 selama hype seputar konsep metaverse.
Keputusan untuk merampingkan personel di sektor ini sejalan dengan tren yang lebih luas di antara perusahaan teknologi besar, yang mengurangi investasi di sektor metaverse yang dulu populer dan mengalokasikan kembali sumber daya ke kecerdasan buatan.
Mengapa AI Menggantikan Metaverse
Popularitas teknologi metaverse menurun karena perusahaan menghadapi keterbatasan dan tantangan implementasinya. Meskipun metaverse menjanjikan realitas digital sepenuhnya untuk bekerja, bersosialisasi, dan hiburan, utilitas aktual dan daya tarik massalnya tidak sesuai dengan harapan.
Banyak organisasi meremehkan tuntutan teknis dan finansial untuk menciptakan ruang virtual yang imersif yang akan benar-benar melibatkan pengguna. Selain itu, peralatan untuk mengakses metaverse - seperti headset VR - masih mahal dan tidak praktis.
Di saat yang sama, minat terhadap kecerdasan buatan (AI) terus meningkat karena hasilnya yang nyata bagi bisnis dan pengguna dalam aplikasi sehari-hari. AI sudah diimplementasikan di banyak industri - mulai dari otomatisasi tugas hingga analitik, perawatan kesehatan, dan layanan pelanggan. Selain itu, AI memiliki penghalang masuk yang rendah, memungkinkan banyak perusahaan untuk mengadopsinya dengan investasi minimal, yang mempercepat pertumbuhannya.
Sebagai pengingat, Bitget bermitra dengan Upland untuk meluncurkan kantor pusatnya di metaverse.
