24.03.2025
Mirjan Hipolito
Ahli Mata uang kripto dan saham
24.03.2025

Penjabat ketua SEC Mark Uyeda menentang gugatan terhadap Elon Musk dalam pemungutan suara

Penjabat ketua SEC Mark Uyeda menentang gugatan terhadap Elon Musk dalam pemungutan suara Ketua sementara SEC memilih untuk tidak menggugat Elon Musk

Penjabat Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) Mark Uyeda dilaporkan telah memilih untuk tidak menuntut Elon Musk atas tuduhan bahwa miliarder tersebut gagal mengungkapkan kepemilikan sahamnya di Twitter saat akuisisi.

Menurut Reuters, pemungutan suara internal di antara lima komisaris SEC menghasilkan keputusan 4-1 yang mendukung tindakan hukum. Uyeda, yang ditunjuk oleh Presiden Donald Trump pada bulan Januari, adalah satu-satunya pembangkang.

Gugatan SEC, yang diajukan pada tanggal 14 Januari, menuduh bahwa Musk menunda pengungkapan akuisisi lebih dari 5% saham Twitter, yang melanggar periode pengungkapan wajib selama 10 hari. Agensi tersebut mengklaim bahwa penundaan yang dilakukan Musk memungkinkannya untuk terus membeli saham dengan harga yang lebih rendah, menghemat sekitar $150 juta sebelum akuisisi tersebut diketahui oleh publik. Kasus ini berpusat pada kejadian-kejadian menjelang akuisisi Twitter senilai $44 miliar oleh Musk pada tahun 2022, yang kemudian ia ganti namanya menjadi X.

Perpecahan politik dan implikasi yang lebih luas

Perbedaan pendapat Uyeda mengikuti pola skeptisisme dari para pejabat SEC yang selaras dengan pemerintahan Trump, terutama terkait praktik penegakan hukum oleh lembaga tersebut. Komisaris Hester Peirce, pejabat lain yang ditunjuk di era Trump yang sering mengkritik tindakan SEC terhadap industri kripto, berpihak pada mayoritas dalam pemungutan suara untuk menggugat Musk.

Latar belakang politik dari kasus ini semakin meningkat. Menanggapi gugatan tersebut, Musk secara terbuka mengkritik SEC sebagai "organisasi yang benar-benar rusak" dan menuduhnya mengabaikan pelanggaran yang lebih serius. Pada bulan Februari, Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) Musk, sebuah inisiatif pemerintah yang dipimpinnya, meminta masyarakat untuk melaporkan "pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan" di SEC.

Presiden Trump sejak saat itu telah menandatangani perintah eksekutif yang mengarahkan peninjauan terhadap apa yang ia gambarkan sebagai investigasi bermotif politik oleh badan-badan federal selama pemerintahan sebelumnya.

Pengajuan pengadilan menunjukkan bahwa Musk harus menanggapi gugatan tersebut paling lambat 4 April, yang menyiapkan panggung untuk pertarungan hukum dengan implikasi peraturan dan politik yang signifikan.

Sebelumnya, Elon Musk mengumumkan rencana untuk mengubah X menjadi pusat keuangan global.

Materi ini mungkin mengandung opini pihak ketiga, bukan merupakan nasihat keuangan, dan dapat mencakup konten bersponsor.