CEO Robinhood mengkritik ketidaksukaan Inggris terhadap mata uang kripto dan keringanan terhadap perjudian

Robinhood bertujuan untuk memperluas bisnisnya di Inggris, tetapi pihak berwenang di negara itu skeptis tentang cryptocurrency, kata salah satu pendiri dan CEO Vlad Tenev dalam sebuah wawancara dengan The Times.
Tenev mengungkapkan keinginannya untuk mengembangkan kehadiran Robinhood di pasar Inggris, menyoroti potensinya untuk menjadi "rumah keuangan" perusahaan di masa depan.
Robinhood mulai menawarkan saham ke pasar Inggris tahun lalu. Bulan lalu, perusahaan keuangan ini memperkenalkan perdagangan margin, yang memungkinkan pelanggan untuk memasang taruhan yang lebih besar dengan mengambil pinjaman dari perusahaan.
"Jelas bahwa pelanggan Inggris menyukai produk kami dan ingin membawa semua aktivitas keuangan mereka ke platform Robinhood," kata Tenev.
Pada saat yang sama, CEO menekankan betapa tidak logisnya sikap pihak berwenang terhadap cryptocurrency baginya, terutama mengingat perjudian merupakan masalah yang jauh lebih besar di negara ini tetapi lebih jarang dibahas.
Mengapa pihak berwenang Inggris tidak menyukai mata uang kripto
Inggris mengambil sikap tegas terhadap mata uang kripto, dengan alasan perlunya melindungi warga negara dari risiko yang terkait dengan penggunaannya.Salah satu alasan utama untuk pendekatan ini adalah meningkatnya kekhawatiran akan potensi kecanduan perdagangan mata uang kripto.
Pada bulan Juni, National Health Service (NHS) melaporkan peningkatan jumlah anak muda yang mencari bantuan karena keterlibatan yang berlebihan dalam mata uang kripto.Amanda Pritchard, CEO NHS, mencatat bahwa layanan ini telah beradaptasi dengan tantangan baru yang disebabkan oleh semakin populernya aset digital dan menyerukan tindakan terhadap platform perdagangan kripto yang tidak teregulasi.
Alasan utama lain di balik pendekatan keras Inggris adalah kekhawatiran atas potensi penggunaan mata uang kripto untuk kegiatan ilegal.Financial Conduct Authority (FCA) menekankan perlunya prosedur registrasi yang ketat bagi perusahaan kripto untuk melindungi konsumen dan mengurangi risiko.Akibatnya, lebih dari 87% aplikasi pendaftaran perusahaan kripto telah ditolak atau ditarik.
Inggris juga telah mulai mengembangkan undang-undang untuk mengatur stablecoin, menekankan pentingnya transparansi dan stabilitas aset digital untuk mencegah ketidakstabilan ekonomi dan sosial.
Pada akhir Oktober, Robinhood mengumumkan peluncuran investasi margin untuk kliennya di Inggris.