Partai Demokrat Korea Selatan mendorong pajak kripto tahun 2025

Partai Demokrat Korea Selatan telah menghidupkan kembali perdebatan mengenai perpajakan mata uang kripto, dengan bersikeras untuk memperkenalkan pajak atas keuntungan kripto mulai tahun 2025. Langkah ini bertentangan dengan Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa, yang mengusulkan penundaan penerapan pajak hingga tahun 2028.
Partai Demokrat Korea Selatan menuduh Partai Kekuatan Rakyat menggunakan penundaan tersebut sebagai strategi politik menjelang pemilihan umum di masa depan, lapor Cointelegraph.
Ambang batas pendapatan kena pajak yang lebih tinggi diusulkan
Di bawah proposal awal, investor kripto akan menghadapi pajak tahunan 20% atas keuntungan yang melebihi 2,5 juta won (sekitar $ 1.800). Rencana ini, yang awalnya dijadwalkan untuk tahun 2021 tetapi berulang kali ditunda karena reaksi publik dan industri, sekarang akan mulai berlaku pada tahun 2025. Namun, kritik yang meluas dari para pemangku kepentingan mendorong Partai Demokrat Korea Selatan untuk mengusulkan amandemen yang signifikan: menaikkan ambang batas pendapatan kena pajak untuk keuntungan kripto menjadi 50 juta won (sekitar $36.000).
Partai Demokrat berargumen bahwa penyesuaian ini menyelaraskan kebijakan pajak mata uang kripto dengan peraturan pasar saham Korea Selatan, yang hanya mengenakan pajak atas keuntungan yang melebihi jumlah yang sama. Dengan meningkatkan ambang batas, partai ini bertujuan untuk mengatasi kekhawatiran investor sambil memastikan bahwa pajak hanya menargetkan keuntungan kripto yang besar. Partai Demokrat percaya bahwa perubahan ini akan berdampak kecil pada investor ritel, karena hanya sebagian kecil yang akan melebihi batas $36.000 yang diusulkan.
Perdebatan yang bermuatan politis
Masalah pajak telah menjadi topik yang diperdebatkan di antara faksi-faksi politik Korea Selatan. Partai Kekuatan Rakyat, yang mengusulkan penundaan tahun 2028, mengklaim bahwa industri kripto membutuhkan lebih banyak waktu untuk beradaptasi dengan regulasi. Namun, Partai Demokrat memandang penundaan tersebut sebagai manuver populis yang dimaksudkan untuk mendapatkan dukungan pemilih dalam pemilu mendatang.
Terlepas dari pendekatan mereka yang berbeda, kedua belah pihak mengakui pentingnya mengatur pasar mata uang kripto yang berkembang pesat di Korea Selatan. Proposal Partai Demokrat berusaha menyeimbangkan perlindungan investor dengan mendorong inovasi, memastikan bahwa pajak terutama memengaruhi investor institusional dan pedagang dengan laba tinggi.
Melihat ke depan
Korea Selatan awalnya berencana untuk memperkenalkan pajak capital gain pada mata uang kripto pada tahun 2021, tetapi penentangan yang kuat menyebabkan beberapa kali penundaan. Jika rencana Partai Demokrat disetujui, pajak akan diterapkan pada Januari 2025, dengan ambang batas baru yang berfungsi sebagai kompromi yang dapat menenangkan para kritikus sambil memenuhi tujuan regulasi jangka panjang.
Khususnya, pemerintah Korea Selatan sebelumnya mengumumkan rencana untuk memberlakukan persyaratan pelaporan yang lebih ketat pada perusahaan kripto dan investor individu yang terlibat dalam transaksi lintas batas.