29.11.2024
Mirjan Hipolito
Ahli Mata uang kripto dan saham
29.11.2024

Transaksi mata uang kripto di Indonesia melonjak lebih dari 350% menjadi $30 miliar di

Transaksi mata uang kripto di Indonesia melonjak lebih dari 350% menjadi $30 miliar di Transaksi mata uang kripto di Indonesia melonjak lebih dari 350% menjadi $30 miliar di

Pasar mata uang kripto di Indonesia telah mengalami pemulihan yang luar biasa pada tahun 2024, dengan volume transaksi melebihi $30 miliar antara bulan Januari dan Oktober. Ini merupakan peningkatan 350% dari tahun ke tahun dari $6,5 miliar pada periode yang sama di tahun 2023, menurut Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (CoFTRA). Namun, angka tersebut masih di bawah puncak $54 miliar yang tercatat selama pasar bullish tahun 2021.

Penurunan tajam dalam volume transaksi setelah tahun 2021 sebagian besar disebabkan oleh kebijakan "pajak berganda" pemerintah, yang menambahkan pajak 0,1% atas keuntungan kripto di atas pajak penghasilan standar. Namun, penyesuaian kebijakan baru-baru ini, termasuk pelonggaran pembatasan investasi institusional di bawah Peraturan CoFTRA Nomor 9 Tahun 2024, telah berkontribusi pada aktivitas pasar yang baru.

Indonesia tetap menjadi pemain kunci dalam adopsi mata uang kripto global, menduduki peringkat ketiga dalam Indeks Adopsi Mata Uang Kripto Global oleh Chainalysis, setelah India dan Nigeria. Wilayah Oseania/Asia terus mendominasi tingkat adopsi, dengan tujuh dari sepuluh negara teratas dalam indeks tersebut berada di wilayah ini.

Pertumbuhan yang Didorong oleh Kaum Muda

Demografi pasar kripto Indonesia yang masih muda memainkan peran penting dalam kebangkitannya. Lebih dari 60% investor kripto di Indonesia berusia di bawah 30 tahun, menyoroti tren di mana populasi yang lebih muda mendorong adopsi. Investor milenial dan Gen Z sangat aktif, sejalan dengan tren yang lebih luas di Oseania, di mana tingkat adopsi cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan Eropa dan Amerika Serikat.

Seiring dengan langkah Indonesia ke depan, para pelaku industri meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali kebijakan "pajak berganda" untuk mempertahankan momentum ini. Dengan reformasi kebijakan yang sedang berlangsung di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia memiliki posisi yang tepat untuk semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin mata uang kripto global.

Baca juga: Paus XRP menggeser 140 juta koin saat gugatan Ripple-SEC hampir berakhir

Materi ini mungkin mengandung opini pihak ketiga, bukan merupakan nasihat keuangan, dan dapat mencakup konten bersponsor.