Pengawas Jerman memerintahkan Worldcoin untuk menghapus data biometrik yang dikumpulkan secara ilegal

Otoritas perlindungan data Jerman (BayLDA) telah mengeluarkan arahan kepada Worldcoin, proyek identitas digital yang didirikan oleh CEO OpenAI Sam Altman, untuk menghapus data biometrik yang dikumpulkan dengan melanggar undang-undang privasi Uni Eropa .
Perintah tersebut menyusul penyelidikan terhadap kepatuhan Worldcoin terhadap Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) Uni Eropa, menurut Cointelegraph.
Keputusan BayLDA, yang diumumkan pada 19 Desember, mengamanatkan agar Worldcoin membuat prosedur penghapusan data yang sesuai dengan GDPR dalam waktu satu bulan. Keputusan tersebut memengaruhi pemindaian iris mata yang dikumpulkan selama peluncuran awal proyek pada musim panas 2023, ketika Worldcoin diduga tidak memiliki dasar hukum yang memadai untuk mengumpulkan data.
Memperkuat Privasi Pengguna dan Hak Data
Michael Will, presiden BayLDA, menekankan pentingnya keputusan tersebut dalam menegakkan hak privasi pengguna Worldcoin. "Dengan keputusan hari ini, kami menegakkan standar hak-hak dasar Eropa yang berpihak pada subjek data," kata Will. Pengguna sekarang akan memiliki "kesempatan tak terbatas untuk menegakkan hak mereka untuk menghapus" data biometrik pribadi.
Selain persyaratan penghapusan data, Worldcoin harus merevisi prosedur persetujuannya untuk aktivitas pemrosesan data tertentu dan menghapus kumpulan data tertentu yang dikumpulkan selama fase peluncuran awal. Investigasi BayLDA juga menyoroti keluhan yang sedang berlangsung terkait perlindungan data untuk anak di bawah umur, yang dapat mendorong pengawasan peraturan lebih lanjut.
Organisasi induk Worldcoin, World Foundation, telah mengajukan banding atas keputusan tersebut, mencari klarifikasi yudisial tentang definisi Uni Eropa tentang "anonimisasi data".
Dalam sebuah posting blog, yayasan tersebut berpendapat bahwa standar yang lebih jelas untuk anonimisasi sangat penting untuk menjaga privasi di era kecerdasan buatan. Damien Kieran, Kepala Bagian Hukum dan Privasi di Tools for Humanity (TFH), yang berkontribusi pada proyek Worldcoin, menyatakan bahwa "anonimisasi data, bukan hanya penghapusan, sangat penting" untuk melindungi privasi pengguna.
Seiring dengan berjalannya proses banding, hasilnya dapat menjadi preseden tentang bagaimana data biometrik dan teknologi yang meningkatkan privasi diatur di seluruh Uni Eropa.
Byte Federal, operator ATM Bitcoin terkemuka di Amerika Serikat, baru-baru ini mengungkapkan adanya pelanggaran data yang mempengaruhi 58.000 pelanggan. Perusahaan ini melaporkan kepada jaksa agung Maine bahwa informasi pribadi yang sensitif mungkin telah terekspos.