BitMEX terkena denda $ 100 juta atas pelanggaran hukum perbankan AS

BitMEX, bursa mata uang kripto terkemuka, telah diperintahkan untuk membayar denda sebesar $100 juta dan akan menjalani masa percobaan tanpa pengawasan selama dua tahun menyusul keputusan pengadilan federal. Keputusan tersebut muncul setelah perusahaan mengaku bersalah pada tahun 2022 karena melanggar Undang-Undang Kerahasiaan Bank AS (BSA) dengan beroperasi tanpa program Anti Pencucian Uang (AML) yang efektif.
Hakim John Koeltl dari Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan New York menjatuhkan hukuman tersebut pada 15 Januari. Keputusan ini mengakhiri pertarungan hukum yang panjang antara perusahaan induk BitMEX, HDR Global Trading Limited, dan Departemen Kehakiman AS (DOJ). Perusahaan telah menghadapi konsekuensi hukum yang signifikan ketika memasuki pengakuan bersalah enam bulan sebelumnya, lapor Cointelegraph.
BitMEX menanggapi keputusan tersebut dengan sentimen yang beragam, mencatat, "Meskipun kami kecewa mengetahui pengenaan hukuman finansial tambahan, jumlahnya jauh lebih sedikit daripada yang telah dikejar oleh Departemen Kehakiman selama lebih dari tiga tahun."
Latar belakang dan implikasi kasus
Masalah hukum BitMEX dimulai pada tahun 2020, ketika pihak berwenang AS menuduh bursa tersebut beroperasi di luar kerangka kerja peraturan, gagal menerapkan langkah-langkah AML yang memadai, dan mengizinkan transaksi tanpa memverifikasi identitas pengguna. Kekurangan ini diduga memfasilitasi aktivitas keuangan ilegal, yang mendorong tindakan keras oleh agen federal.
Denda sebesar $100 juta dipandang sebagai momen penting dalam penegakan peraturan dalam sektor mata uang kripto. Pengadilan juga menolak semua tuntutan lain terhadap bursa atas permintaan pemerintah, menandakan berakhirnya kasus DOJ yang lebih luas terhadap BitMEX.
Sementara BitMEX melanjutkan operasinya di bawah pengawasan yang semakin ketat, keputusan ini menyoroti fokus yang semakin besar pada kepatuhan terhadap peraturan dalam industri mata uang kripto. Karena pihak berwenang di seluruh dunia mengintensifkan pengawasan, bursa mungkin perlu mengadopsi kontrol internal yang lebih ketat untuk menghindari hukuman serupa.
Baca juga: Bitfinex mengembalikan hampir $12 miliar Bitcoin yang dicuri pada peretasan tahun 2016