Harga minyak mentah WTI naik di tengah kekhawatiran pasokan dan risiko geopolitik

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) memperpanjang kenaikan pada hari Selasa, diperdagangkan di kisaran $71,50 per barel, didukung oleh gangguan suplai di Rusia dan ketidakpastian kebijakan perdagangan global. Momentum bullish didorong oleh laporan bahwa serangan pesawat tak berawak Ukraina merusak stasiun pompa utama di Rusia selatan, yang berdampak pada ekspor minyak mentah Kazakhstan melalui perusahaan-perusahaan besar Barat seperti Chevron dan ExxonMobil.
Serangan terhadap jaringan pipa Rusia mengurangi pengiriman minyak mentah ke pasar global, memperketat suplai di tengah kondisi energi yang sudah bergejolak. Sementara itu, para produsen OPEC+ tetap berkomitmen pada rencana peningkatan pasokan mereka mulai bulan April, yang selanjutnya membentuk sentimen pasar. Sementara beberapa trader berspekulasi mengenai potensi pemangkasan produksi, laporan terbaru mengindikasikan tidak ada rencana untuk menunda ekspansi pasokan.
Para trader juga memantau dengan seksama pembicaraan damai Rusia-Ukraina yang dijadwalkan di Arab Saudi, di mana para pejabat AS dan Rusia akan bertemu-tanpa partisipasi Ukraina. Setiap kemajuan dalam pembicaraan ini dapat berdampak pada gangguan aliran minyak dan mempengaruhi ekspektasi pasar untuk stabilitas pasokan di masa depan.
Dinamika harga USOIL (Januari 2025 - Februari 2025) Sumber: TradingView.
Prospek harga WTI: Level-level kunci yang perlu diperhatikan
Dari perspektif teknikal, WTI diperdagangkan di dekat titik pivot krusial di $70.39. Exponential Moving Average (EMA) 50 hari di $71,60 bertindak sebagai level resistance, sementara EMA 200 hari di $72,63 menjadi penghalang utama untuk pergerakan naik lebih lanjut.
Jika WTI menembus di atas $72,63, ini dapat memicu pergeseran tren bullish, mendorong harga menuju resisten berikutnya di $73,65. Namun, kegagalan untuk mempertahankan kenaikan saat ini dapat mengekspos pasar pada risiko penurunan, dengan support terdekat di $69,31, diikuti oleh level yang lebih kuat di $68,41. Penembusan di bawah level-level ini dapat memperkuat tren bearish yang lebih luas di pasar minyak.
Sentimen pasar dan kekhawatiran perdagangan global
Meskipun ada kenaikan yang didorong oleh pasokan, pasar minyak menghadapi tekanan turun dari meningkatnya kekhawatiran atas potensi perang perdagangan global. Dorongan Presiden AS Donald Trump untuk menerapkan tarif timbal balik telah meningkatkan ketidakpastian di pasar komoditas global, menambah volatilitas pada harga minyak mentah. Pendekatan Federal Reserve yang berhati-hati terhadap penurunan suku bunga juga berperan dalam dinamika pasar, karena para pedagang menilai bagaimana tekanan inflasi dan keputusan suku bunga dapat mempengaruhi permintaan energi dalam beberapa bulan mendatang.
Pada laporan terakhir kami, minyak mentah WTI berada di dekat level-level kunci di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan. Serangan pipa baru-baru ini dan kendala pasokan telah meningkatkan fokus pasar pada risiko geopolitik dan keputusan OPEC+ yang akan datang.