Perkiraan harga saham Boeing: Rebound teknikal menghadapi hambatan pasar

Pada 18 Maret 2025, saham Boeing (BA) ditutup pada $161,57, mencerminkan sedikit penurunan sebesar 0,17% dari penutupan sebelumnya .
Level ini menandai rebound dari level terendah tahun ini di $145,45, yang dicapai pada awal pekan ini. Aksi harga ini menunjukkan bahwa Boeing berusaha untuk berkonsolidasi setelah menghadapi tekanan turun selama beberapa bulan terakhir.
Rata-rata pergerakan 50 hari saat ini berada di sekitar $158, sementara rata-rata pergerakan 200 hari berada di sekitar $170. Fakta bahwa saham Boeing telah melewati di atas rata-rata pergerakan 50 hari menunjukkan bahwa tren bullish jangka pendek sedang terbentuk. Namun, saham ini masih berada di bawah MA 200 hari, mengindikasikan bahwa sentimen bearish jangka panjang masih berlanjut. Penembusan yang berhasil pada MA 200 hari akan menjadi sinyal bullish yang kuat, tetapi saham ini perlu mempertahankan pergerakan ini untuk mengonfirmasi pergeseran momentum.
Dinamika harga saham BA (Januari 2025 - Maret 2025). Sumber: TradingView.
Level support saat ini berada di $145, yang sejajar dengan level terendah baru-baru ini, dan di $140, yang berfungsi sebagai ambang batas psikologis utama. Resistensi diposisikan pada $165, di mana saham menghadapi tekanan jual pada awal tahun ini, diikuti oleh level resistensi yang lebih signifikan pada $170, dekat rata-rata pergerakan 200 hari. Jika Boeing berhasil menembus level resistensi ini, saham dapat memperoleh kembali momentum kenaikan. Sebaliknya, penurunan di bawah $145 kemungkinan akan memicu tekanan jual tambahan, yang berpotensi menyeret saham turun ke zona support $140.
Konteks pasar dan perkembangan terkini
Kinerja Boeing baru-baru ini telah dipengaruhi oleh tantangan khusus industri dan kondisi pasar yang lebih luas. Raksasa kedirgantaraan ini telah bergulat dengan penundaan produksi yang sedang berlangsung dan pengawasan regulasi terkait masalah keselamatan. Awal tahun ini, Boeing menghadapi kemunduran setelah insiden di udara yang melibatkan pesawat 737 MAX, yang menimbulkan kekhawatiran baru tentang kontrol kualitas perusahaan dan mendorong peningkatan pengawasan dari Administrasi Penerbangan Federal (FAA). Hal ini membebani kepercayaan investor dan berkontribusi pada volatilitas saham.
Namun, berita positif muncul baru-baru ini ketika Boeing mendapatkan pesanan besar dari sebuah maskapai penerbangan Timur Tengah untuk 50 pesawat berbadan lebar, senilai lebih dari $16 miliar. Kesepakatan ini memperkuat posisi kompetitif Boeing di pasar pesawat jarak jauh dan diharapkan dapat mendukung pertumbuhan pendapatan di kuartal-kuartal mendatang. Selain itu, Boeing telah melaporkan kemajuan dalam mengatasi masalah rantai pasokan, yang telah menghambat produksi selama dua tahun terakhir.
Kondisi pasar yang lebih luas juga berperan dalam pergerakan harga Boeing. Sinyal Federal Reserve baru-baru ini bahwa mereka mungkin akan menghentikan kenaikan suku bunga telah memberikan sedikit kelegaan pada pasar saham, terutama untuk saham-saham siklus seperti Boeing. Namun, ketegangan geopolitik dan kenaikan biaya bahan bakar terus menimbulkan risiko bagi sektor penerbangan.
Perkiraan dan skenario harga
Dalam jangka pendek, saham Boeing tampaknya diposisikan untuk potensi kenaikan jika dapat bertahan di atas level $ 158 dan menantang resistensi $ 165. Penembusan yang berhasil di atas $165 akan membuka pintu untuk menguji MA 200 hari di dekat $170. Jika saham berhasil melewati rintangan ini, saham ini dapat menargetkan $180 dalam beberapa minggu mendatang.
Pada sisi negatifnya, kegagalan untuk mempertahankan support di $158 dapat menyebabkan tekanan jual baru, mendorong saham kembali ke level $150. Penembusan di bawah $145 akan menjadi sinyal bearish, yang berpotensi mendorong saham menuju zona support $140.
Pada bulan Januari, Boeing Co. mengumumkan biaya hampir $3 miliar untuk Q4 2024 karena pemogokan buruh, pemutusan hubungan kerja, dan tantangan program pemerintah. Perusahaan memperkirakan akan melaporkan kerugian sebesar $5,46 per saham, jauh lebih buruk dari perkiraan kerugian $1,80 per saham.