CEO Mistral mengatakan bahwa negara-negara harus mengembangkan AI untuk menghindari ketergantungan ekonomi

Arthur Mensch, CEO perusahaan rintisan AI asal Prancis, Mistral, telah menekankan kebutuhan mendesak bagi setiap negara untuk membangun infrastruktur kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Mensch memprediksi bahwa AI akan memiliki dampak ekonomi yang signifikan, yang berpotensi mengubah PDB negara-negara dengan persentase dua digit di tahun-tahun mendatang. Berbicara di podcast A16z, Mensch membandingkan pengaruh AI di masa depan terhadap ekonomi dengan dampak transformatif listrik di abad yang lalu,laporBusiness Insider.
"Jika Anda tidak membangun pabrik listrik 100 tahun yang lalu, Anda bersiap untuk membelinya dari tetangga Anda," jelas Mensch. "AI juga demikian-jika negara-negara tidak membangun sistem AI mereka sendiri, mereka berisiko mengalami ketergantungan pada pihak lain, yang dapat merugikan dalam jangka panjang."
Peran AI dalam Budaya dan Nilai-Nilai Nasional
Mensch menyoroti bahwa tidak seperti listrik, AI adalah teknologi penghasil konten yang dapat membawa nilai-nilai dan budaya suatu negara, sehingga pengembangannya menjadi prioritas nasional. "AI lebih dari sekadar alat; AI adalah platform yang dapat membentuk norma-norma masyarakat," katanya. Hal ini menjadikannya penting bagi negara-negara untuk mengambil peran aktif dalam mengembangkan teknologi AI, daripada menyerahkan masa depan mereka kepada kekuatan asing.
Mensch, yang turut mendirikan Mistral pada tahun 2023, mendiskusikan pandangan ini bersama CEO Nvidia Jensen Huang, dan keduanya sepakat bahwa setiap negara harus mengejar strategi AI nasional. Aplikasi potensial teknologi ini berkisar dari layanan publik hingga pertanian dan pertahanan, yang semuanya merupakan bagian integral dari daya saing jangka panjang suatu negara.
Visi Mistral dan Advokasi Sumber Terbuka
Mistral, sebuah perusahaan rintisan yang berkembang pesat di Eropa dengan nilai 6,2 miliar dolar AS, sedang membangun model bahasa besar yang secara langsung bersaing dengan perusahaan-perusahaan seperti OpenAI dan Anthropic. Mensch menegaskan kembali keyakinannya yang kuat pada model sumber terbuka untuk pengembangan AI.
Ia berpendapat bahwa gerakan open-source mempercepat inovasi dengan memungkinkan kolaborasi di seluruh laboratorium penelitian dan mendorong kemajuan teknologi yang cepat.
Antara tahun 2010 dan 2020, lanskap AI mengalami kemajuan yang signifikan yang didorong oleh kolaborasi terbuka. Namun, Mensch mencatat bahwa momentum kolaborasi ini melambat dengan munculnya model sumber tertutup, seperti yang dikembangkan oleh OpenAI. Visinya untuk Mistral adalah membalikkan tren ini dengan mendorong ekosistem AI terbuka di mana setiap laboratorium berkontribusi pada perkembangan teknologi yang pesat.
Ketika AI menjadi landasan kekuatan ekonomi masa depan, negara-negara harus memprioritaskan pembangunan kemampuan mereka sendiri agar tetap kompetitif dan menghindari ketergantungan eksternal. Dengan evolusi AI yang terus berlanjut, di tahun-tahun mendatang negara-negara akan berlomba-lomba membangun infrastruktur AI yang kuat dan berdaulat.
Sebagai pengingat, Celestial AI, sebuah perusahaan rintisan yang berbasis di Santa Clara yang bertujuan untuk mentransformasi komputasi AI melalui transfer data berbasis cahaya, telah berhasil mengumpulkan dana sebesar $250 juta dalam putaran pendanaan terbarunya.