Perkiraan harga perak: logam mencapai level terendah 11 minggu di tengah data inflasi AS

Harga perak menghadapi tekanan baru, menguji level penting $30.00 setelah turun ke level terendah 11 minggu di dekat $29.00 selama awal sesi Asia. Sementara pemulihan di sesi Eropa mengangkat harga kembali ke $30.00, sentimen bearish tetap terlihat jelas, didorong oleh kenaikan data inflasi AS dan indikator teknikal yang menunjukkan momentum penurunan.
Analisis harga perak (November 2024). Sumber: TradingView.
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), ukuran inflasi utama, naik menjadi 2,3% pada Oktober, naik dari 2,1% pada September, dengan PCE inti meningkat menjadi 2,8% dari 2,7%. Angka-angka yang lebih kuat dari perkiraan ini, bersama dengan belanja konsumen yang tangguh, telah memperkuat pendekatan terkendali Federal Reserve pada penurunan suku bunga. Notulen rapat terakhir The Fed menyoroti fokus yang stabil pada pengendalian inflasi dan pasar tenaga kerja yang kuat, yang menandakan terbatasnya ruang untuk pelonggaran moneter dalam waktu dekat. Sikap kebijakan ini telah mendukung dolar AS, memberikan tekanan turun tambahan pada aset-aset yang tidak memberikan hasil seperti Perak.
RSI dan inflasi menandakan prospek bearish perak
Dari sisi teknikal, Relative Strength Index (RSI) Perak tetap berada di bawah 50, yang mencerminkan berlanjutnya momentum bearish. Level $30.00, yang sebelumnya merupakan zona support kritis sejak September, kini sedang diuji sebagai potensi resistance. Penembusan berkelanjutan di bawah level ini dapat menandakan pergeseran bearish yang signifikan dalam sentimen pasar, dengan para trader mengincar penurunan lebih lanjut dalam waktu dekat.
Meskipun ada pemulihan singkat di sesi Eropa, prospek bearish untuk Perak sejalan dengan kondisi pasar yang lebih luas. Dolar yang lebih kuat, didorong oleh data inflasi dan sikap tegas the Fed, mengurangi daya tarik Perak sebagai aset aman. Para trader akan mengamati dengan seksama apakah Perak dapat merebut kembali level $30.00 atau mengkonfirmasi perannya sebagai resisten, yang dapat membuka jalan untuk kerugian yang lebih dalam.
Dengan inflasi dan kekuatan dolar yang membebani Perak, prospek harga cenderung bearish kecuali jika kondisi pasar berubah atau indikator teknikal menunjukkan pembalikan momentum.
Harga perak menghadapi tantangan untuk melampaui $30 di tengah spekulasi suku bunga Fed. Rebound ini terjadi karena Dolar melemah dari level tertinggi baru-baru ini, memberikan ruang bernapas untuk logam mulia.