07.05.2025
Dmytro Kharkov
Dmytro Kharkov
Editor di Traders Union
07.05.2025

Saham Tesla turun menjadi $275 karena penjualan di Eropa merosot 32

Saham Tesla turun menjadi $275 karena penjualan di Eropa merosot 32 Faktor lain yang membebani Tesla adalah valuasinya yang tinggi

Pada tanggal 7 Mei, saham Tesla diperdagangkan pada $ 275,35, mencerminkan penurunan 1,75% dalam 24 jam terakhir. Saham ini dibuka pada $273,07, mencapai level tertinggi intraday $279,77, dan merosot ke level terendah $271,94.

Volume perdagangan mencapai sekitar 76,7 juta saham, yang mencerminkan partisipasi aktif dari para investor. Meskipun terjadi penurunan baru-baru ini, Tesla tetap menjadi salah satu saham yang paling banyak dipantau di sektor teknologi dan otomotif.

Tesla Inc (TSLA) saat ini diperdagangkan di bawah rata-rata pergerakan 50 hari di $280.00 dan rata-rata pergerakan 200 hari di $290.00, yang mengindikasikan tren bearish jangka pendek. Relative Strength Index (RSI) berada di sekitar 45, zona netral namun mendekati wilayah jenuh jual. Secara historis, RSI di bawah 30 menandakan kondisi oversold, sementara di atas 70 mengindikasikan level overbought. Jika RSI terus menurun, hal ini dapat memicu gelombang minat beli dari para trader teknikal yang mencari nilai.

Dinamika harga saham TSLA (Maret 2025 - Mei 2025). Sumber: TradingView.

Level support utama untuk Tesla diidentifikasi pada $270.00 dan $260.00, yang sebelumnya telah bertindak sebagai zona beli yang kuat. Penembusan berkelanjutan di bawah level-level ini dapat membuka pintu untuk penurunan lebih lanjut. Sebaliknya, resistensi diperkirakan di $280.00 dan $290.00, dengan penembusan yang jelas di atas berpotensi menggeser tren jangka pendek kembali ke bullish.

Konteks pasar: Kemerosotan penjualan di Eropa dan kekhawatiran valuasi

Kinerja Tesla baru-baru ini telah dipengaruhi oleh data penjualan yang mengecewakan dari Eropa. Di Jerman, salah satu pasar utamanya, penjualan Tesla turun 32% dari tahun ke tahun pada bulan April. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya subsidi pemerintah untuk kendaraan listrik dan meningkatnya persaingan dari produsen domestik seperti Volkswagen, BMW, dan Mercedes-Benz. Pasar Eropa telah menjadi semakin kompetitif, dengan merek-merek lokal yang menawarkan berbagai pilihan kendaraan listrik (EV).

Faktor lain yang membebani Tesla adalah valuasinya yang tinggi. Rasio harga saham terhadap laba bersih (price-to-earning ratio/PER) perusahaan saat ini adalah 171,73, jauh lebih tinggi daripada sebagian besar perusahaan sejenis di sektor otomotif. P/E yang tinggi ini menunjukkan bahwa investor memperkirakan pertumbuhan yang kuat di masa depan, tetapi optimisme ini dapat ditantang jika tingkat pertumbuhan Tesla melambat. Rasio forward P/E, yang berada di 119,05, masih tinggi, mencerminkan ekspektasi pasar yang tinggi terhadap pendapatan perusahaan di masa depan. Namun, tanda-tanda perlambatan pertumbuhan atau penurunan penjualan lebih lanjut dapat memberikan tekanan ke bawah pada saham.

Potensi rebound jangka pendek bergantung pada level support

Dalam jangka pendek, harga saham Tesla kemungkinan akan tetap bergejolak karena menguji level-level support utama. Jika saham bertahan di atas $270,00, rebound menuju kisaran $280,00-$285,00 mungkin terjadi, didorong oleh aksi beli teknikal dan potensi berita positif. Namun, jika saham menembus di bawah $270.00, hal ini dapat memicu aksi jual, mendorong harga turun ke support berikutnya di $260.00.

Investor juga harus mengawasi tren pasar yang lebih luas, seperti pergerakan suku bunga, data ekonomi makro, dan perkembangan di sektor mobil listrik, yang dapat memengaruhi kinerja Tesla. Laporan pendapatan perusahaan yang akan datang juga akan sangat penting, karena laporan tersebut memberikan wawasan tentang pertumbuhan pendapatan, margin laba, dan kinerja model-model barunya.

Kinerja Tesla telah dipengaruhi oleh volatilitas di seluruh pasar di tengah ketegangan geopolitik, termasuk potensi tarif 100% untuk mobil listrik asing. Saham-saham dengan pertumbuhan tinggi seperti Tesla juga menghadapi tekanan dari sinyal Federal Reserve yang mengindikasikan suku bunga tinggi yang berkelanjutan.

Materi ini mungkin mengandung opini pihak ketiga, bukan merupakan nasihat keuangan, dan dapat mencakup konten bersponsor.