Harga minyak menunjukkan sinyal yang beragam karena kekhawatiran pasokan dan kehati-hatian pasar masih berlanjut

Harga minyak mentah mengalami reli, menandai kenaikan mingguan pertama dalam tiga minggu terakhir karena harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik di atas $70,00 per barel. Minyak mentah Brent mengikuti kenaikan ini, diperdagangkan pada $73,48. Kenaikan ini didorong oleh pengetatan suplai global karena meningkatnya sanksi Uni Eropa yang menargetkan ekspor minyak Rusia. Langkah-langkah ini, termasuk pembatasan armada tanker bayangan Rusia, memicu kekhawatiran tentang berkurangnya ketersediaan minyak mentah.
Grafik USOIL (April 2024 - Desember 2024) Sumber: Trading View
Selain itu, ketegangan geopolitik yang melibatkan Iran mendukung pasar minyak. Negara-negara Barat telah mengisyaratkan kesiapan untuk menerapkan kembali sanksi yang bertujuan untuk membatasi ambisi nuklir Iran. Kombinasi antara berkurangnya pasokan dan potensi gejolak geopolitik telah menciptakan prospek jangka pendek yang bullish untuk harga minyak.
Prospek pasar jangka panjang menghadapi tantangan
Terlepas dari optimisme jangka pendek, para analis pasar tetap mewaspadai potensi kelebihan pasokan. International Energy Agency (IEA) memperkirakan peningkatan produksi minyak sebesar 1,5 juta barel per hari (bph) dari negara-negara non-OPEC+ seperti Brasil, Guyana, dan AS pada tahun 2025. Lonjakan yang diantisipasi ini dapat meredam reli harga yang berkelanjutan.
Permintaan baru dari China, yang dibuktikan dengan peningkatan impor minyak mentah di bulan November setelah tujuh bulan penurunan, telah menambahkan dimensi positif ke pasar minyak. Para analis memperkirakan impor yang kuat akan terus berlanjut hingga tahun 2025, didorong oleh harga yang kompetitif dari para pemasok utama seperti Arab Saudi.Dari perspektif teknikal, minyak WTI telah menemukan support di $69,11, dengan level-level resistance utama teridentifikasi di $71,53 dan MA 200 hari di $72,93. Namun, kekhawatiran tetap ada tentang aksi ambil untung dan potensi kenaikan yang terbatas karena kekhawatiran akan kelebihan pasokan di tahun mendatang.
Sebelumnya, kami telah membahas dampak risiko geopolitik dan kendala pasokan terhadap harga minyak, faktor-faktor yang tetap menjadi pusat narasi pasar saat ini.