Perkiraan harga emas: Risiko geopolitik membebani pemulihan XAU/USD

Harga emas (XAU/USD) telah naik turun, baru-baru ini pulih dari penurunan ke $2.580 dengan dukungan dari Exponential Moving Average (EMA) 100-hari, hanya untuk kemudian goyah di bawah level kunci $2.605 .
Logam mulia ini kembali bangkit selama sesi Eropa, melakukan upaya lain untuk menembus level resistance kritis ini, yang dapat menentukan arah jangka pendeknya.
Dinamika harga emas (September-Desember 2024). Sumber: TradingView.
Pergerakan harga emas saat ini dibentuk oleh ketegangan geopolitik yang terus berlanjut, kekhawatiran perang dagang, dan ancaman penutupan pemerintah AS. Elemen-elemen ini telah membuat investor berada dalam mode "risk-off", mendorong permintaan untuk aset-aset safe haven seperti emas. Ketika pasar global bergeser ke arah penghindaran risiko, telah terjadi penurunan imbal hasil obligasi AS, yang telah membatasi reli Dolar AS baru-baru ini ke puncaknya selama dua tahun. Hal ini, pada gilirannya, telah memberikan dukungan pada emas.
Namun, sentimen bullish untuk emas menghadapi hambatan dari sikap hawkish Federal Reserve AS. Sinyal bank sentral baru-baru ini bahwa mereka berencana untuk memperlambat laju penurunan suku bunga pada tahun 2025 telah mendukung imbal hasil obligasi AS, yang pada gilirannya mendukung Dolar AS. Hal ini terus menekan emas, aset yang tidak memberikan imbal hasil, sehingga membatasi kemampuannya untuk memanfaatkan pemulihan sepenuhnya. Logam mulia ini sempat naik di atas $2.600 sebelumnya, namun tidak dapat mempertahankan momentum, dan para trader saat ini terus memantau data ekonomi yang akan datang yang dapat mempengaruhi USD, terutama Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS yang akan dirilis hari ini.
Resistensi teknikal di $2.650 membatasi momentum emas
Dari sisi teknikal, RSI (Relative Strength Index) pada grafik 4 jam telah pulih dari kondisi oversold, saat ini berada di level 20, yang menandakan bahwa ada lebih banyak ruang untuk pergerakan naik. Namun, EMA 100 hari di $2.650 tetap menjadi level resistensi jangka pendek yang utama, dan penembusan lebih lanjut di bawah $2.605 dapat membuka jalan bagi potensi penurunan menuju level terendah November di $2.540.
Sementara para trader menunggu katalis berikutnya, data ekonomi utama kemungkinan besar akan menentukan lintasan jangka pendeknya. Perkembangan geopolitik, kebijakan moneter AS, dan sentimen pasar juga akan sangat penting dalam menentukan apakah emas dapat menembus resistensi dan mendapatkan momentum atau jatuh kembali ke level yang lebih rendah.
Keputusan Federal Reserve untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin membebani harga emas. Setelah turun lebih dari 2% ke level terendah dalam tiga minggu, harga emas rebound di atas level psikologis $2.600.