23.12.2024
Mirjan Hipolito
Ahli Mata uang kripto dan saham
23.12.2024

Harga minyak mentah WTI dan Brent bertahan stabil karena pasar menunggu sinyal penembusan

Harga minyak mentah WTI dan Brent bertahan stabil karena pasar menunggu sinyal penembusan Harga minyak mentah WTI dan Brent bertahan stabil

Harga minyak mentah WTI stabil di kisaran $69,81 per barel pada hari Senin, menandai kenaikan sesi kedua berturut-turut. Pasar merespons positif data inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) AS yang lebih lemah dari perkiraan, yang meningkatkan harapan untuk penurunan suku bunga Federal Reserve lebih lanjut pada tahun 2025.

Perkembangan ini, dipasangkan dengan pola penembusan teknis yang terbentuk pada grafik WTI, telah mendorong optimisme untuk potensi momentum kenaikan di pasar energi. Support utama untuk WTI berada di $69,38, sementara resistance berada di $70,48. Para analis memprediksi penembusan dapat mendorong harga menuju $71,46, meskipun kegagalan untuk menembus level-level ini dapat mengakibatkan pengujian ulang support yang lebih rendah di $68,42 dan $67,69.

Untuk minyak mentah Brent, harga berkonsolidasi di dekat $73,23 per barel, dengan para trader mengamati dengan seksama resistensi di $73,77. Keselarasan yang ketat antara EMA 50 hari dan 200 hari menggarisbawahi keraguan pasar. Pergerakan berkelanjutan di atas $73,77 dapat membuka pintu menuju target yang lebih tinggi di $74,55. Sebaliknya, kegagalan untuk mempertahankan level-level ini berisiko mundur ke arah $72,83 dan $71,98. Baik WTI maupun Brent menavigasi pola segitiga simetris, yang menandakan tarik-menarik antara kekuatan bullish dan bearish.

Pergerakan harga USOIL (Nov 2024 - Des 2024) Sumber: TradingView

Ketegangan Geopolitik Menambah Kompleksitas

Perkembangan global juga membebani pasar minyak mentah. Pernyataan presiden terpilih Donald Trump tentang penegasan kembali kontrol AS atas Terusan Panama telah menciptakan riak, meningkatkan kekhawatiran tentang tarif pengiriman dan stabilitas geopolitik. Bersamaan dengan itu, kekhawatiran akan potensi perang dagang AS-Uni Eropa muncul kembali setelah Trump mengancam akan mengenakan tarif kecuali jika Uni Eropa meningkatkan pembelian minyak dan gas AS. Ketidakpastian geopolitik ini menambah kekhawatiran atas prospek ekonomi RRT, yang diperburuk oleh data penjualan ritel yang lemah dan proyeksi Sinopec bahwa konsumsi minyak negara ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2027.

Meskipun indikator teknikal menunjukkan potensi kenaikan harga minyak, sentimen pasar masih rapuh, dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi global dan risiko geopolitik. Para trader terus memantau data ekonomi yang akan datang dan level-level penting untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai arah harga minyak mentah.

Pada liputan sebelumnya, kami telah membahas penurunan harga minyak mentah WTI di bawah $69, yang didorong oleh penguatan dolar AS dan proyeksi permintaan yang lebih lemah dari China. Faktor-faktor ini tetap penting dalam membentuk lintasan harga minyak.

Materi ini mungkin mengandung opini pihak ketiga, bukan merupakan nasihat keuangan, dan dapat mencakup konten bersponsor.