Harga WTI naik karena cuaca dingin dan ketegangan geopolitik memicu ekspektasi permintaan yang lebih tinggi

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) memperpanjang kenaikan untuk sesi kedua berturut-turut, diperdagangkan di kisaran $73,90 per barel selama jam perdagangan Eropa hari Jumat. Lonjakan harga ini disebabkan oleh kenaikan permintaan bahan bakar pemanas yang diperkirakan akan meningkat karena cuaca dingin yang berkepanjangan di seluruh Belahan Bumi Utara.
Biro Cuaca AS memperkirakan suhu di bawah rata-rata di bagian tengah dan timur negara ini, sementara Eropa bersiap menghadapi musim dingin yang luar biasa keras, yang semakin mendukung sentimen bullish.
Dinamika harga USOIL (Nov 2024 - Jan 2025) Sumber: TradingView.
Kekhawatiran pasokan dan sanksi menaikkan harga minyak
Analis di JP Morgan mengutip gangguan pasokan dan pengetatan persediaan sebagai pendorong utama tren naik saat ini. Kekhawatiran semakin meningkat karena Presiden AS Joe Biden berencana mengumumkan sanksi baru yang menargetkan pendapatan minyak Rusia, yang bertujuan untuk melemahkan pijakan keuangan Moskow sebelum Presiden terpilih Donald Trump mulai menjabat.
Ketegangan geopolitik ini semakin memperumit arus perdagangan minyak, dengan para pembeli di Asia mencari pemasok alternatif untuk memitigasi risiko. Analis ING mencatat bahwa ketidakpastian seputar kebijakan Trump terhadap Iran dapat memberikan dukungan tambahan untuk harga minyak.
Prospek teknikal menandakan optimisme yang hati-hati
Dari sisi teknikal, minyak mentah WTI melayang di atas level penting $73,20, dengan resistensi langsung di $75,24 dan target lebih lanjut di $76,48 dan $77,82. Level support tetap penting di $72,18 dan $71,09. EMA 50 hari sejajar dengan pivot, memperkuat bias bullish di atas ambang batas ini, sementara EMA 200 hari di $71,01 menawarkan stabilitas pasar yang lebih luas. Relative Strength Index (RSI) mengindikasikan momentum netral, menyisakan ruang untuk penembusan atau koreksi lebih lanjut.
Dengan kombinasi ekspektasi permintaan yang lebih tinggi dan pengetatan suplai global, para pelaku pasar akan memantau dengan cermat perkembangan geopolitik dan dampak sanksi yang akan datang terhadap harga minyak. Penutupan berkelanjutan di atas $75,24 dapat menandakan kenaikan lebih lanjut, sementara penembusan di bawah $73,20 berisiko koreksi lebih dalam.
Pada analisis kami sebelumnya, kami menyoroti konsolidasi WTI di dekat $73 di tengah menguatnya dolar AS dan penurunan persediaan. Pergerakan harga hari ini menegaskan kembali dampak permintaan yang didorong oleh cuaca dan kekhawatiran geopolitik terhadap sentimen pasar.