13.01.2025
Jainam Mehta
Kontributor
13.01.2025

Harga minyak WTI melonjak ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir menyusul sanksi AS terhadap minyak Rusia

Harga minyak WTI melonjak ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir menyusul sanksi AS terhadap minyak Rusia Harga WTI melonjak ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir

Minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati $77,00 per barel pada hari Senin, sempat mencapai $77,46-harga tertinggi sejak 8 Oktober-di tengah meningkatnya kekhawatiran akan potensi gangguan pasokan akibat sanksi AS terhadap sektor minyak Rusia. Reli harga ini menandai kenaikan minyak mentah selama tiga sesi berturut-turut karena ketegangan geopolitik membentuk kembali rantai pasokan global.

Pada hari Jumat, Departemen Keuangan AS menerapkan sanksi menyeluruh yang menargetkan produsen minyak Rusia, Gazprom Neft dan Surgutneftegas, bersama dengan 183 kapal yang terlibat dalam pengangkutan minyak mentah Rusia. Sanksi-sanksi ini diperkirakan akan menghambat kemampuan Rusia untuk memasok pasar-pasar utama, terutama China dan India. Analis dari RBC Capital menyoroti bahwa pembatasan terbaru berdampak pada sekitar 1,5 juta barel per hari (bph) ekspor minyak Rusia yang diangkut melalui laut, dengan 750.000 bph ditujukan ke China dan 350.000 bph ke India.

Dinamika harga USOIL (Nov 2024 - Jan 2025) Sumber: TradingView.

Dampak pasar dan dinamika permintaan

Sanksi tersebut telah memaksa China dan India untuk mencari pemasok alternatif di wilayah seperti Timur Tengah, Afrika, dan Amerika. Gangguan ini telah menambah ketidakpastian pada perkiraan pasar kuartal pertama, dengan para analis mengantisipasi volatilitas lebih lanjut pada harga minyak.

Momentum kenaikan harga minyak mentah semakin didukung oleh data pekerjaan AS yang lebih kuat dari perkiraan yang dirilis pada hari Jumat lalu. Laporan Nonfarm Payrolls mengindikasikan pasar tenaga kerja yang kuat, mendorong optimisme tentang kekuatan ekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan permintaan energi. Selain itu, konsumsi energi yang berhubungan dengan musim dingin dan menurunnya persediaan minyak AS telah memperkuat sentimen bullish.

Prospek: Volatilitas ke depan di tengah ketegangan geopolitik

Para pelaku pasar memantau dengan seksama perkembangan seputar pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump, yang mungkin akan memperkenalkan perubahan kebijakan tambahan yang mempengaruhi sektor energi. Kombinasi antara pasokan Rusia yang lebih ketat dan meningkatnya permintaan kemungkinan akan membuat harga minyak tetap tinggi, dan para trader bersiap-siap untuk potensi perubahan harga dalam beberapa minggu mendatang.

Pada analisis kami sebelumnya, kami mencatat bagaimana harga WTI naik mendekati $74 karena meningkatnya permintaan yang didorong oleh cuaca dingin dan kekhawatiran geopolitik. Konteks ini tetap relevan karena sanksi dan dinamika permintaan terus mempengaruhi sentimen pasar.

Materi ini mungkin mengandung opini pihak ketiga, bukan merupakan nasihat keuangan, dan dapat mencakup konten bersponsor.