16.01.2025
Mikhail Vnuchkov
Penulis di Traders Union
16.01.2025

TSMC melaporkan lonjakan laba sebesar 57% di tengah booming AI

TSMC melaporkan lonjakan laba sebesar 57% di tengah booming AI TSMC membukukan kenaikan laba yang kuat, didorong oleh pertumbuhan AI

Taiwan Semiconductor Manufacturing Corp (TSMC), produsen chip terbesar di dunia, telah melaporkan peningkatan laba sebesar 57% untuk kuartal terakhir, didorong oleh ekspansi teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang cepat.

Laba bersih TSMC untuk kuartal ini mencapai 374,7 miliar dolar Taiwan ($11,4 miliar), melampaui ekspektasi para analis. Selain kinerja kuartalan yang kuat, perusahaan melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar 34% dari tahun ke tahun untuk tahun 2024, mencapai 2,9 triliun dolar Taiwan ($88 miliar), lapor The Associated Press.

Untuk kuartal keempat, TSMC mengalami peningkatan pendapatan sebesar 38,8%, dengan total 868,46 miliar dolar Taiwan ($26,4 miliar). Keuntungan ini mencerminkan peningkatan permintaan untuk chip canggih yang diperlukan untuk AI dan aplikasi canggih lainnya, di mana TSMC tetap menjadi pemasok utama.

Tantangan Geopolitik dan Rencana Ekspansi

Namun, TSMC menghadapi tantangan di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok. Minggu ini, AS memberlakukan pembatasan lebih lanjut pada ekspor chip AI, yang bertujuan untuk membatasi akses China ke teknologi penting.

Meskipun Taiwan, basis utama TSMC, dibebaskan dari pembatasan ekspor ini, peraturan tersebut dapat berdampak pada permintaan global untuk chip TSMC, karena perusahaan-perusahaan di negara-negara yang tidak bersekutu akan menghadapi pembatasan. Ketegangan ini menyoroti lanskap geopolitik yang kompleks di mana TSMC beroperasi.

Menanggapi tantangan-tantangan ini, TSMC memperluas jejak manufakturnya. Perusahaan ini telah mengumumkan rencana untuk membangun tiga pabrik baru di AS dan dua di Jepang, di mana pemerintah menawarkan subsidi miliaran dolar untuk mendorong produksi chip dalam negeri. Ekspansi ini menandakan adaptasi TSMC terhadap kebijakan perdagangan global dan upayanya untuk memperkuat posisinya dalam rantai pasokan semikonduktor.

Sebagaipengingat, Volkswagen AG melaporkan penurunan pengiriman kendaraan global pada tahun 2024, terutama karena lemahnya permintaan kendaraan listrik (EV) dan persaingan yang ketat di pasar-pasar utama, terutama China .

Materi ini mungkin mengandung opini pihak ketiga, bukan merupakan nasihat keuangan, dan dapat mencakup konten bersponsor.