Harga WTI turun karena Trump mengusulkan kenaikan tarif dan meningkatkan produksi minyak

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) jatuh ke $75,55 per barel di sesi Asia hari Rabu, menandai penurunan keempat berturut-turut. Penurunan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan keadaan darurat energi nasional, yang bertujuan untuk mempercepat produksi minyak dan gas.
Langkah ini termasuk membalikkan kebijakan pemerintahan sebelumnya untuk meningkatkan produksi energi domestik, menambah kekhawatiran tentang potensi kelebihan pasokan.
Lebih lanjut memperburuk kekhawatiran pasar, Trump menegaskan kembali rencana untuk memberlakukan tarif 25% untuk impor dari Kanada dan Meksiko dan tarif 10% untuk barang-barang dari China mulai 1 Februari. Langkah-langkah ini dapat memicu ketegangan perdagangan dan meredam pertumbuhan ekonomi global, sehingga menekan permintaan minyak mentah.
Dinamika harga minyak mentah AS (Des 2024 - Jan 2025) Sumber: TradingView.
EIA memproyeksikan penurunan harga minyak di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan
Energy Information Administration (EIA) merilis perkiraannya pada hari Selasa, memproyeksikan penurunan harga minyak untuk tahun 2025. Para ekonom EIA mengutip kelebihan pasokan dalam produksi minyak bumi dan pertumbuhan permintaan global yang lebih lambat, yang dipicu oleh lemahnya aktivitas ekonomi dan upaya transisi energi, sebagai faktor utama untuk prospek bearish.
Terlepas dari tren penurunan, sanksi AS baru-baru ini terhadap Rusia terus mengganggu pasar minyak fisik, memberikan dukungan sesekali terhadap harga.
Prospek teknikal: Level-level kunci yang perlu diperhatikan
Minyak mentah berjangka WTI terus menghadapi tekanan jual, dengan titik pivot di $76,05 berfungsi sebagai ambang batas kritis. Penurunan berkelanjutan di bawah level ini mengindikasikan penurunan lebih lanjut, dengan support terdekat di $74,49 dan dukungan yang lebih kuat di $72,85.
Sebaliknya, level resistance di $77.68 dan $79.12 dapat menawarkan tantangan untuk pemulihan bullish. EMA 200 hari di $75,29 bertindak sebagai jaring pengaman potensial, sementara EMA 50 hari di $76,77 memperkuat sentimen bearish jangka pendek.
Pada analisis sebelumnya, kami telah membahas ketahanan WTI di sekitar $76, didukung oleh data inventaris AS dan dinamika geopolitik. Faktor-faktor ini tetap penting karena pasar mencerna pengumuman tarif dan produksi energi Trump.