Saham Electronic Arts anjlok 14% setelah penjualan meleset

Electronic Arts Inc. mengalami penurunan saham lebih dari 14% dalam perdagangan premarket pada hari Kamis setelah produsen video game ini merevisi panduannya untuk kuartal ketiga dan satu tahun penuh.
Perusahaan mengaitkan penurunan ini dengan penjualan yang mengecewakan dari waralaba-waralaba utama, terutama game sepak bola EA Sports FC dan game role-playing Dragon Age, lapor Investing.com.
Untuk kuartal ketiga fiskal yang berakhir pada 31 Desember, EA sekarang mengharapkan untuk melaporkan pemesanan bersih sekitar $ 2,22 miliar, secara signifikan lebih rendah dari kisaran yang diproyeksikan sebelumnya yaitu $ 2,4 miliar hingga $ 2,55 miliar. Selain itu, EA memperkirakan pendapatan untuk kuartal ini akan mencapai $1,11 per saham dilusian atas pendapatan sekitar $1,88 miliar, yang berada di ujung bawah perkiraan sebelumnya.
Kinerja yang Kurang Baik di Judul-judul Utama
CEO EA, Andrew Wilson, mengakui bahwa meskipun perusahaan telah menghadirkan "game dan pengalaman berkualitas tinggi," baik Dragon Age dan EA Sports FC 25 tidak memenuhi ekspektasi pemesanan bersih perusahaan.
Judul-judul yang berkinerja buruk ini merupakan faktor penting dalam revisi prospek perusahaan, yang telah membayangi proyeksi masa depannya. Hasil kuartal ketiga yang lebih lemah dari perkiraan diperkirakan akan mengurangi kinerja setahun penuh perusahaan.
EA sekarang memperkirakan pemesanan bersih untuk tahun fiskal turun antara $7 miliar dan $7,15 miliar, turun dari panduan sebelumnya sebesar $7,5 miliar hingga $7,8 miliar. Penurunan peringkat ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang lintasan pertumbuhan perusahaan, terutama karena menghadapi persaingan yang semakin ketat di industri game.
Analis Bereaksi Terhadap Penurunan Peringkat
Menyusul pengumuman tersebut, analis dari Raymond James dan BMO Capital Markets menurunkan peringkat saham EA menjadi "Market Perform" dari "Outperform". Analis Raymond James mengutip kekurangan yang besar, yang terjadi tak lama setelah pandangan optimis EA pada bulan September, meningkatkan kekhawatiran atas kinerja perusahaan di masa depan.
BMO Capital Markets juga menyesuaikan perkiraan dan peringkatnya, mengutip pelemahan dalam waralaba utama dan jalur yang tidak pasti menuju lingkungan yang kompetitif pada tahun 2026.
Dengan EA Sports FC 25 dan Dragon Age: The Veilguard yang berkinerja buruk, dan ketidakpastian mengenai rilis di masa depan, Electronic Arts menghadapi jalan yang sulit di masa depan. Kemampuan perusahaan untuk pulih akan bergantung pada kemampuannya untuk meluncurkan game-game baru dan mendapatkan kembali momentum di pasar game yang semakin ramai.
Sebagaipengingat, saham Contemporary Amperex Technology Co. Ltd. (CATL ) mengalami kenaikan 5,2% pada hari Senin, naik menjadi 264,57 yuan, setelah pengumuman kemitraan strategis dengan Masdar, perusahaan energi terbarukan milik negara Uni Emirat Arab.