Harga minyak mentah WTI melemah mendekati $73 karena kekhawatiran tarif AS mengurangi prospek

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) masih dalam posisi defensif, diperdagangkan mendekati $73 di awal sesi Asia hari Selasa. Ketidakpastian pasar yang sedang berlangsung seputar kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, dikombinasikan dengan data ekonomi yang lemah dari China, telah menekan harga minyak.
Para pedagang minyak mentah akan terus memantau kebijakan perdagangan Trump dan respon OPEC dalam beberapa minggu mendatang. Jika AS bergerak maju dengan tarif tambahan, WTI dapat menghadapi risiko penurunan lebih lanjut, dengan $71,5 sebagai level support utama berikutnya. Pada sisi atas, penembusan di atas $74 dapat membuka pintu untuk pemulihan menuju $76,5.
Dinamika harga USOIL (Des 2024 - Jan 2025) Sumber: TradingView.
Ancaman perdagangan Trump mengguncang pasar minyak
Selama akhir pekan, Trump memberlakukan tarif terhadap Kolombia sebelum menariknya setelah negara itu menyetujui persyaratannya. Langkah ini menambah kekhawatiran yang lebih luas bahwa ia mungkin akan menerapkan tindakan perdagangan serupa terhadap China, Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa. Selain itu, indikasi Trump bahwa ia akan mendorong Arab Saudi dan OPEC untuk menurunkan harga minyak telah menimbulkan volatilitas lebih lanjut di pasar.
Para analis khawatir bahwa tarif baru dan gangguan perdagangan dapat berdampak negatif pada permintaan minyak global, yang selanjutnya membebani harga minyak mentah. "Meskipun tarif Trump terhadap Kolombia hanya berlangsung sebentar, tindakan serupa dapat merembet ke pasar global," kata analis David Eng.
Perlambatan ekonomi RRT dan keputusan the Fed menjadi fokus
Kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi China juga menyeret WTI lebih rendah. Permintaan China yang lebih lemah dari perkiraan, ditambah dengan kekhawatiran energi yang terkait dengan pusat data AI, telah menambah sentimen bearish. Selain itu, keputusan suku bunga Federal Reserve AS pada hari Rabu akan menjadi faktor kunci yang mempengaruhi lintasan jangka pendek WTI.
Sementara The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, pelaku pasar akan mencermati pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell untuk mendapatkan petunjuk tentang kebijakan moneter di masa depan. Sikap hawkish dapat menekan minyak mentah lebih lanjut dengan memperkuat dolar AS dan mengurangi permintaan. Sebaliknya, pendekatan dovish dapat memberikan dukungan pada WTI.
Sebelumnya, kami telah membahas fluktuasi WTI di dekat $76,00 karena ketegangan geopolitik dan kebijakan produksi OPEC+. Dampak yang sedang berlangsung dari hubungan AS-Kolombia dan retorika Trump terhadap harga minyak menyoroti kelanjutan dari dinamika ini.