7 saham luar biasa memimpin kenaikan pasar seiring meredanya kekhawatiran tarif

Saham Tesla (TSLA) melonjak hampir 12%, memimpin kenaikan di antara "Magnificent Seven" karena investor bereaksi positif terhadap laporan bahwa Presiden Trump dapat menunda tarif baru sektor otomotif.
Hal-hal Penting yang Perlu Diperhatikan
- Kekhawatiran investor atas tarif baru yang berdampak pada laba Tesla mereda setelah laporan-laporan menunjukkan bahwa pemerintah AS dapat menunda atau melunakkan pungutan yang direncanakan untuk kendaraan impor.
- Setelah berminggu-minggu mengalami penurunan saham, pengumuman Tesla baru-baru ini tentang peluncuran robotaxi 2025 telah membantu memulihkan kepercayaan investor, memberikan narasi pertumbuhan baru bagi perusahaan.
- Meskipun mengalami rebound, Tesla terus mengalami penurunan penjualan di pasar-pasar utama dan reaksi politik terhadap CEO Elon Musk, yang hubungannya dengan Trump telah memicu kekhawatiran terhadap merek.
Rencana Tarif Trump Mungkin Tidak Langsung Menargetkan Produsen Mobil
Reli Tesla dipicu oleh laporan bahwa Presiden Trump mungkin menunda pemberlakuan tarif baru pada industri otomotif, sebuah langkah yang secara signifikan mengurangi kekhawatiran investor. Para pelaku pasar telah bersiap-siap menghadapi potensi pungutan yang dapat meningkatkan biaya produksi dan mengganggu rantai pasokan, terutama untuk produsen mobil seperti Tesla yang mengandalkan sumber global untuk komponen-komponen utama, lapor Yahoo Finance.
Prospek keringanan segera dari tarif ini meyakinkan investor bahwa margin keuntungan dan strategi penetapan harga Tesla akan tetap utuh dalam jangka pendek. Meskipun rincian tentang keputusan tarif masih belum pasti, penundaan ini menunjukkan bahwa pembatasan perdagangan di masa depan mungkin tidak separah yang dikhawatirkan sebelumnya.
Rencana Robotaxi Tesla Mendorong Sentimen Pasar
Minggu lalu, saham Tesla sudah mulai pulih setelah perusahaan mengonfirmasi rencana untuk meluncurkan layanan robotaxi yang sangat dinanti-nantikan pada tahun 2025. Inisiatif pemesanan kendaraan otonom ini dipandang sebagai pilar utama pertumbuhan masa depan Tesla, mengalihkan fokus dari penjualan kendaraannya yang sedang mengalami kesulitan.
Dinamika harga saham Tesla Inc (TSLA) (Nov 2024 - Mar 2025) Sumber: TradingView
Menambah momentum positif, Tesla menjawab kekhawatiran tentang uji coba Full Self-Driving (FSD) di China, dengan menyatakan bahwa fitur tersebut akan diluncurkan setelah persetujuan regulasi diperoleh. Jaminan ini membantu mengurangi kecemasan investor tentang potensi hambatan dalam strategi ekspansi Tesla.
Tesla Menghadapi Tantangan Regulasi dan Politik
Terlepas dari lonjakan pada hari Senin, saham Tesla masih turun sekitar 31% secara year-to-date, yang mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas tentang penurunan penjualan dan keterlibatan politik CEO Elon Musk. Tesla telah melaporkan permintaan yang lebih lemah di pasar-pasar utama seperti AS, Cina, dan Eropa, sebagian disebabkan oleh transisi yang lambat ke SUV Model Y yang baru.
Selain itu, pandangan politik Musk yang blak-blakan dan keberpihakannya kepada Presiden Trump dilaporkan telah mengasingkan beberapa pelanggan, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa persepsi merek Tesla terpukul.
Kepemimpinan perusahaan sedang berupaya meyakinkan karyawan dan investor, dengan Musk baru-baru ini mengadakan pertemuan dengan semua karyawan untuk menegaskan kembali komitmen Tesla terhadap inovasi dan kesuksesan jangka panjang.
Reli saham Tesla menandakan kepercayaan investor yang baru, didorong oleh optimisme atas penundaan tarif mobil dan rencana robotaxi di masa depan. Namun, tantangan yang sedang berlangsung, termasuk rintangan regulasi dan kontroversi politik, dapat terus memengaruhi kinerja Tesla di bulan-bulan mendatang.
Selain itu, Tesla mengalami penurunan penjualan di Eropa pada bulan Februari, tertinggal dari produsen mobil lawas Volkswagen dan BMW Group, serta saingannya dari Tiongkok.