Berapa banyak yang bisa Anda hasilkan dengan berdagang Forex pada tahun 2024?

Berbeda dengan Krieger dan Soros, Kovner tidak melakukan transaksi multi-juta atau multi-miliar satu kali. Namun, dia adalah satu-satunya trader dalam sejarah Forex yang keuntungan tahunannya tidak turun di bawah 87% selama lebih dari tiga dekade.

Padahal, dia memulai dengan memasok kedelai, menginvestasikan dana pinjaman sebesar $3.000 di dalamnya. Setahun kemudian, ketika dia sudah memperoleh keuntungan $45.000, Kovner beralih ke kontrak pendek Forex. Taruhan pertamanya dikaitkan dengan spread berjangka tembaga, dan kemudian, dengan menggunakan semua metode diversifikasi risiko yang dikenal sebagai dasar strateginya, Kovner beralih ke perdagangan pasangan mata uang klasik.

Saat ini, Bruce adalah seorang miliarder dan berada di TOP 100 daftar Forbes, menjadi salah satu trader terkemuka di dunia. Ya, usianya sudah 75 tahun, namun ia masih berdagang. Menariknya, tidak seperti Krieger dan Soros, Kovner tidak memiliki pendidikan formal di bidang ekonomi atau keuangan. Kovner mempelajari ilmu politik, yang tidak terkait sama sekali dengan kesuksesannya dalam perdagangan.

Pada tahun 1992, Inggris bergabung dengan ERM (mekanisme nilai tukar tunggal yang beroperasi dalam sistem moneter Eropa). Menurut mekanisme ini, jika pound terdepresiasi terhadap Deutsche Mark di bawah nilai tertentu, negara wajib ikut serta dalam proses stabilisasi mata uang nasional.

Soros berhasil meramalkan bahwa faktor ekonomi umum (termasuk tingginya tingkat suku bunga di negara tersebut dan tingkat suku bunga yang tidak menguntungkan pada saat Inggris bergabung dengan ERM) akan menjadikan Bank Pusat Inggris rentan. Jadi, dalam beberapa minggu, Quantum Fund yang dimiliki Soros membentuk posisi besar untuk menjual pound sterling. Selama masa ini, bank Inggris menyadari bahwa, karena perbedaan tingkat suku bunga, bank tersebut harus membeli kembali pound, sesuai dengan tradisi prinsipnya.

Namun ketika pada hari Rabu tanggal 16 September 1992, Bank Pusat Inggris mulai secara aktif membeli miliaran pound, ternyata harganya tidak banyak berubah akibat spekulasi Soros dan aktivitas ribuan trader lain yang mengikutinya. Akibatnya, Inggris keluar dari ERM dan pound turun 15% terhadap Deutsche Mark dan 25% terhadap dolar AS. George Soros menghasilkan beberapa miliar dolar pada apa yang disebut "Rabu Hitam" (jumlah pastinya tidak pernah diumumkan).

Pada tanggal 19 Oktober 1987, indeks Dow-Jones turun 22,6%, dan semua orang mulai berinvestasi di berbagai aset untuk mencari opsi yang lebih stabil. Pada saat itu, Andy Krieger bekerja sebagai serang trader di Bankers Trust dan menyadari bahwa dalam kondisi seperti itu, "setiap orang [bersedia berinvestasi] dalam hal [apa pun]." Dia beralasan bahwa akan lebih bijaksana jika menentukan satu atau dua mata uang nasional yang direvaluasi dan berdagang mereka terhadap dolar AS.

Krieger memilih dolar Selandia Baru dan menginvestasikan $30 juta. Dengan menggunakan leverage 1:400, ia membuka posisi pendek melebihi jumlah uang beredar Selandia Baru pada saat itu. Karena Bank Pusat negara tersebut tentu saja belum siap dengan hal ini, dolar Selandia Baru langsung turun sebesar 5%. Andy Krieger menghasilkan $300 juta dari transaksi ini dan akan memperoleh lebih banyak lagi jika kepala Bank Pusat Selandia Baru tidak menelepon kantor Bankers Trust dengan ancaman dan menuntut untuk “menghentikan serangan keuangan”.